MELAWAN ORANGTUA
Seorang anak laki-laki datang menemui ibunya yang sudah lama tak ditengoknya. Dia ingin memberitahukan tentang rencana perkawinannya. Tumben. Padahal sejak kecil dia suka melawan orangtua dan tidak mau mendengar nasihat ibunya.
“Bu, saya mau perkenalkan calon istri saya,” katanya memberitahu.
“Mana calon istrimu?” tanya ibu.
“Besok baru saya bawa,” ujarnya.
Keesokan harinya dia muncul lagi. Bukan dengan seorang gadis, tapi tiga orang!
“Bu, ini hanya iseng-iseng saja,” bisiknya kepada ibunya di dapur. “Di ruang tamu ada tiga perempuan. Ibu tebak ya, mana di antara mereka yang akan saya nikahi,” katanya
Demi melihat ketiga gadis itu, ibunya langsung berkata: “Perempuan yang pakai baju merah itu, yang duduk dekat pintu.”
“Wah, tebakan jitu. Tapi bagaimana ibu bisa tahu?”
“Karena saya tidak suka dia!” sahut ibunya cemberut.
(Pesan moral: Acapkali terbukti bahwa ibu sering memiliki firasat yang tajam. Sayangnya banyak anak-anak yang tidak menghargai, sampai hidup mereka ditimpa kemalangan. “Hormatilah ayahmu dan ibumu—ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi” [Efesus 6:2,3.] Bahagia dan umur panjang; apalagi yang dicari seorang anak manusia di dunia yang fana ini? Karena itu, perhatikanlah!)
Tinggalkan Balasan